TEHERAN, MINGGU - Pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRG), Sabtu (23/2/12), mengklaim telah menembak jatuh satu pesawat pengintai asing tanpa awak (drone) dalam satu sesi latihan militer di Iran selatan. Informasi itu dirilis oleh kantor berita resmi Republik Islam Iran, IRNA.
”Kami telah berhasil menjatuhkan sebuah drone musuh.
Kasus seperti ini pernah terjadi sebelumnya di negara kami,” kata juru
bicara militer, Jenderal Hamid Sarkheli, di Kerman, Iran tenggara,
tempat latihan militer itu diselenggarakan.
IRG memulai latihan tiga hari mereka pada Sabtu. Latihan itu diberi sandi Nabi Besar (Great Prophet) 8. Namun, IRNA tidak menyebutkan secara rinci siapa pemilik pesawat pengintai tanpa awak (UAV) itu.
”Seluruh
kesatuan memasuki medan tempur dengan dukungan tembakan udara dan
artileri serta dukungan intelijen dari UAV dalam upaya menyerang sasaran
dan langsung menembaknya,” kata Sarkheli kepada Fars.
Di
Washington, seorang juru bicara Pentagon mengaku telah mendapat laporan
soal jatuhnya drone di Iran itu. Namun, dia menegaskan, pihak Iran
tidak menjelaskan klaim mereka jika UAV itu milik Amerika Serikat.
Dalam beberapa insiden sebelumnya, Iran mengklaim telah menembak jatuh, menangkap, dan menyita sejumlah drone AS. Awal Januari, media Iran merilis, otoritas negaranya telah menangkap dua miniatur UAV milik AS dalam 17 bulan terakhir.
Beberapa insiden berkaitan dengan drone selama
lebih dari setahun ini meningkatkan ketegangan di Teluk, terutama saat
Iran dan AS unjuk kemampuan militer dalam pertikaian sehubungan dengan
program nuklir Iran yang dikecam Barat.
Pada Januari, Iran
mengatakan, pesawat-pesawat ringan tak berawak, RQ-11 Raven, telah
ditembak jatuh, termasuk RQ-170 Sentinel milik CIA dan tiga ScanEagle.
Insiden itu terjadi antara Agustus 2011 dan November 2012.
(REUTERS/AP/AFP/CAL)
Sumber :
Kompas Cetak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar