Jumat, 22 Maret 2013

Ekspor Senjata Cina Masuk 5 Besar Dunia



Associated Press
Jet tempur Cina, J-15 berhasil mendarat dan lepas landas dari kapal induk Liaoning.
Kapasitas Cina untuk membuat senjata canggih semakin meningkat. Selain itu, untuk kali pertama sejak masa Perang Dingin, negeri itu berhasil menjadi lima besar pengekspor senjata dunia. Laporan tersebut disampaikan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), sebuah lembaga penelitian yang disponsori pemerintah Swedia.
Pada tahun-tahun yang telah lewat, ekspor senjata Cina biasanya hanya meliputi peralatan militer rendahan. Kini, para penghasil senjata di Cina bersaing ketat dengan produsen senjata asal Amerika Serikat dan Eropa dalam pembuatan sistem persenjataan yang lebih mumpuni.
Sementara ini, Amerika masih menjadi pengekspor senjata terbesar di atas Rusia dan Jerman. India, Cina dan Pakistan menjadi tiga pembeli utama ekspor senjata tersebut, demikian laporan itu.
“Sekarang, di seluruh penjuru dunia, permintaan atas senjata buatan Cina lebih tinggi ketimbang yang terjadi di masa lalu,” ujar Pieter Wezeman, peneliti senior Program Transfer Senjata SIPRI. Lembaga ini telah lebih dari 10 tahun belakangan menjelma sebagai otoritas pengumpul data mengenai penjualan senjata di tingkat negara dan perusahaan secara global.
Tahun lalu, Cina mengukir sejumlah prestasi di bidang militer. Jet tempur buatan dalam negerinya, J-15 mendarat dan lepas landas dari kapal induk Liaoning. Selain itu, Shenyang Aircraft menguji prototip jet pengintai J-31. Dengan demikian, Cina menjadi negara kedua setelah AS yang tengah mengembangkan dua jet pengintai.
Kementerian Luar Negeri Cina tidak menjawab permintaan komentar. Cina pernah mengatakan telah mematuhi aturan PBB yang terkait dengan persenjataan.
Menurut data dari SIPRI, ekspor Cina atas senjata konvensional utama meningkat menjadi 162% dalam rentang 2008 hingga 2012 dibandingkan dengan periode lima tahunan sebelumnya. Kenaikan itu membuat Cina berhasil melampaui Inggris sebagai pemasok senjata kelima terbesar dunia, perubahan yang baru kali ini terjadi dalam lima dasawarsa terakhir. Pakistan, yang telah lama memiliki ikatan militer kuat dengan Cina, tetap menjadi pengimpor terbesar senjata Cina.
Para pembeli baru yang muncul dalam beberapa waktu belakangan sebagian besar berasal dari negara berkembang yang membutuhkan senjata kelas tiga berteknologi rendah. Bagaimanapun, terdapat beberapa indikasi perubahan yang mulai terlihat, demikian Wezeman. Sejumlah pengimpor besar seperti Aljazair dan Maroko kini membeli peralatan militer berteknologi tinggi seperti tank dan kapal frigate dari Cina.
“Jika sekarang kita mengunjungi pameran senjata, kita kemungkinan besar akan menyaksikan kehadiran sejumlah besar produsen Cina,” ujar Wezeman. Contohnya pekan senjata di Abu Dhabi pada Februari lalu. Paviliun Cina menjadi salah satu lokasi pameran terbesar yang berisi beberapa perusahaan Cina yang saling bersaing mendapatkan pembeli, ujarnya.
Laporan SIPRI tentang transfer senjata internasional menunjukkan bahwa volume pengiriman senjata konvensional di tingkat internasional tumbuh sekitar 17% sejak 2003 hingga 2007 dan 2008 sampai 2012. Sekira separuh, atau 47% impor senjata pada periode 2008-2012 tertuju pada negara-negara di Asia dan Oseania.

Sumber: http://indo.wsj.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar